Soalan Sensitif
Your Tree [Personality Test]

IBU MAMPUS!! IBU MAMPUS!!
Saya ada sebuah kisah yang mahu dikongsikan dengan semua. Mari baca, semoga timbul insaf dalam diri ini.
Pernah, saya menyertai satu operasi di Muar, dan kami bertolak dari Johor Bahru kira-kira jam 10 malam dan operasi selesai jam 6 pagi. Kami terus pulang ke Johor Bahru. Sepanjang perjalanan, saya yang memandu sendiri berhenti hampir tujuh kali kerana terlalu mengantuk.
Pulang ke Johor Bharu, biar bantal memanggil, terpaksa diketepikan. Perlu disiapkan berita yang operasi itu untuk siaran berita tengahari. Bukan mudah. Selesai segalanya, jam sudah hampir 11 pagi. Jam dua pula ada satu lagi tugasan. Begitulah kehidupan. Kais pagi makan petang, jika tak dikais, memang tak makanlah.
Saya lebih cenderung kepada kisah human interest seperti satu operasi yang saya ikuti bersama sahabat sahabat baik di Cawangan Trafik Johor Bahru Selatan yang bersengkang mata tanpa mengira masa membanteras kegiatan lumba haram.
Antaranya termasuk kisah seorang budak lelaki berusia 13 tahun yang pada mulanya begitu yakin memberi jawapan kepada pegawai serta anggota polis trafik, dia dibenarkan menunggang motosikal oleh bapanya, yang juga pemilik kenderaan itu.
Sebagaimana lazim, pegawai polis bertugas menghubungi ibubapa pelajar itu dan selepas menanti hampir dua jam, akhirnya muncul ibubapanya di tepi jalan Danga Bay.
Dari jauh, tampak si ibu bagai meluru tak sabar sabar untuk tiba ke tempat anak lelakinya berdiri.Si ayah pula berjalan lesu. Waktu tika itu hampir jam empat pagi.
Sebaik tiba di depan anaknya, tanpa lengah si ibu bagai melepas geram terus mencubit dan menampar badan anaknya. Kami terpinga pinga melihatkan situasi itu lantas beberapa anggota polis trafik meredakan keadaan.
Terkedu anaknya yang dua jam lalu, beriya-iya mendakwa ibubapanya sudah memberi keizinan untuk dia menunggang motosikal milik bapanya dan turut dibonceng rakan sekampung berusia 16 tahun.
Ketika cuba ditahan, dia melarikan diri dari sekatan jalanraya dan turut menendang motosikal anggota penguatkuasa yang mengejar mereka!
"Masuk lokap jek encik. Masuk sekolah jahat Henry Gurney. Tak apa, saya rela," tercetus akhirnya luahan hati si ibu sebaik diredakan.
"Aku tak boleh kawal kau lagi. Kat sekolah kau anak murid aku, kat luar aku tak boleh kawal kau seorang. Selama ini kau cakap tak goyang, tak goyang, tengok semua polis ni, tengok.
"Kalau dahi ni tak sujud pada sejadah, inilah jadinya," berterusan si ibu melepaskan geram bagai sebuah drama realiti di depan hampir 50 pegawai dan anggota polis serta anggota Rela yang turut bersama-sama dalam operasi itu.
Suasana menjadi sunyi dan hanya kedengaran suara si ibu. Semua memerhati. Semua bagai menyokong tindakan si ibu. Mat mat rempit lain yang ditahan sebelum ini sibuk berbual sesama sendiri turut kaku melihat adegan itu. Mungkin timbul keinsafan dalam diri mereka?
"Dia cakap, ibu keluar, saya cakap malam minggu jangan keluar. jangan, jangan. Tak tengok kat TV (orang kena tangkap)," luah si ibu dan suaranya beriring nada kekesalan.
"Bila kita marah, dia cakap nak rompak rumah orang. Tak kurang ajar punya anak? Sampai hati kau jadi anak macam ni. Budak sekolah pukul 10 duduk rumah," kata si ibu lagi dan kali ini nada sudah berselang kesedihan.
Tatkala itu, sudah mula mengalir airmata si ibu. Si anak hanya tunduk kaku, tak seperti tika selepas ditahan dua jam sebelum itu, ceria, beriya iya.
Si ayah tak mampu nak berkata kata. Mungkin sudah puas dileteri anaknya itu. Mungkin sudah kering airmata si ayah memikirkan kedegilan anaknya tika dia keluar mencari rezeki buat kesemua anaknya.
Bagi meredakan keadaan, seorang pegawai polis, Inspektor (kini ASP) Mohd Lail Ab Halim mencelah.
"Kami akan charge (tuduh) dia lari dari sekatan jalan," kata Mohd Lail tegas.
Mungkin mendengar penjelasan ringkas Mohd Lail itu, tercetus luahan si ibu lagi.
"Kat rumah berapa kali dia nak tumbuk saya. Sekarang ni apa? Aku ni mak kau. Hari-hari aku doa, Ya Allah jadikanlah anak aku golongan yang baik-baik. Tapi kau apa? Ibu mampus, ibu mampus."
Ketika ini, si ibu mencucuk cucuk perut si anak. Hilang segala kehebatan si anak. Akhirnya ibubapa juga yang datang. Biar marah, kesemua yang menyaksikan bagai mengerti, dia tetap anaknya. Dia tetap darah dagingnya. Mungkin sudah kemuncak kemarahan si ibu.
"Nanti puan datang ke balai trafik untuk jamin anak makcik," jelas Mohd Lail lagi.
Sambil menjeling marah ke arah anaknya, si ibu dengan cepat menjawab: "Jamin kau? No, no. Ibu tak akan jamin kau, tak ada tak ada," katanya bagai puas, biar malam itu menjadi pengajaran buat si anak yang degil itu.
Si ibu berlalu pergi.
Lantas, Mohd Lail mengarahkan anak buahnya untuk membawa pelajar itu ke balai. Tak sempat dibawa, pelajar itu meraung raung menangis mengejar ibunya.
Sekali lagi kami kaget. Si ibu tak memperdulikan. Kami yang melihat bagai menyokong tindakan si ibu. Biarkan dia rasa. Biar dia serik. Biarkan. Itulah kata hati kami. Kami pun marah. Apatah lagi mendengar luahan hati si ibu di pagi yang bening itu.
Berterusan suara si anak merintih pada ibunya. Semakin jelas suaranya. Si ibu berhenti. Dibiarkan anaknya menangis, meraung di depannya. Direnungnya anaknya itu.
Siapa tak sayang anak. Tentu wanita itu ibu yang baik. Apatah lagi sebagai seorang guru, sifat penyayang tinggi dalam diri mereka. Tampak wajah amarah si ibu sudah bertukar menjadi simpati dan penuh kasih sayang, tatkala si anak menarik narik tangan yang sama mengendong dia ketika kecil, memimpinnya ketika melintas jalan, menepuk nepuk tika mahu tidur.
Akhirnya si ibu mengalah. Dipimpin tangan anaknya ke kenderaan polis. Berdiri kaku si ibu melihat si anaknya di bawa pergi.
Selepas segala proses selesai, saya terserempak dengan si ibu berjalan keluar dari balai beriring dengan bapa pelajar itu. Dan di sebelahnya, anaknya tadi, tangan dipimpin erat, kuat kuat bagai tak mahu melepaskan anaknya itu.
Saya sempat bertegur. Menasihat si anak, jika tak kesian pada diri sendiri, kesianlah pada mak ayah. Kesian mereka berhempas pulas membesarkan awak. Esok awak dah kahwin, awak nak anak awak macam awak?
Tertunduk diam si pelajar itu. Saya tepuk bahunya beberapa kali dan sempat berkata padanya, awak mesti anak yang baik sebab tu awak menangis minta maaf pada mak tadi. Dan sempat saya mengucapkan terima kasih kepada si ibu dan ayah kerana tak putus asa dengan kasih sayang pada si anak yang degil ini. Tersenyum si ayah. Bagai mereda hati si ibu.
Itulah antara kisah kisah kecil yang mahu saya jadikan iktibar untuk kita semua. Kongsilah dengan sesiapa, pada anak anak, pada anak saudara atau mungkin pada diri sendiri. Jahat mana sekalipun, ibu ayah tetap bersengkang mata buat anak-anak. Biar sakit lutut, biar membuai diri dek tak lena tidur, demi anak!
Itu hanya sekelumit. Saya memang mahu berkongsi segala kisah di sini tetapi kadangkala masa tak mengizinkan. Yelah kais pagi makan petang. Kalau tak dikais, mahu tak makan petang nanti kan.
weekday routines
bile nak siap nih????
p/s : jangan ghairah sangat nak terbit buku, kalau duk plagiat dari Internet/sumber lain..Bukan setakat salah disisi undang-undang, tapi keberkatan rezeki nak bagi family makan, nak jadi darah daging anak, cucu, cicit, piut-miut..Sekadar peringatan untuk diri sendiri & kawan-kawan..
kuey teow kung fu derhaka
jalan-jalan cari kerusi
aku yang dulu bukan engkau yang sekarang
biskut dap dap
muffin malas rajin
I love baking but....I hate when some of the recipes that I get (from the Internet usually) need me to do an experiment first, whether to add more water/sugar/flour etc than stated in the recipe. Even though when I follow the recipe step by step rigidly, it's always end up that the cake/muffin/cookies will not satisfy me [kadang terkeras la, terlembik la, kurang air la, etc]
So I preferred baking by using the 'tepung segera' [banyak dah jual sekarang ni kan], so I called my recipe as Malas Rajin recipe, Malas to do lots of experiments in order to find the real right recipe, and Rajin for an effort of baking, instead of buying..ecewahhh
I have tried some brands of this 'tepung segera' for cakes/muffins/cupcakes, and I preferred the Nona brand [senang nak dapat sebab dah tesco dekat umah ade jual, tak perlu nak order kat fb] and the result satisfied me. Muffins that I baked last 2 weeks were so super delicious & so gebusness..hahaha A box of this 'tepung segera' is always ready at my home [simpan je stock, bila datang mood nak membaking senang.. :)]